macam-macam penyakit dan pencegahannya

Sabtu, 29 Januari 2011

hipertensi

Penyakit darah tinggi atau Hipertensi (Hypertension) adalah suatu keadaan di mana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang ditunjukkan oleh angka systolic (bagian atas) dan angka bawah (diastolic) pada pemeriksaan tensi darah menggunakan alat pengukur tekanan darah baik yang berupa cuff air raksa (sphygmomanometer) ataupun alat digital lainnya.Nilai normal tekanan darah seseorang dengan ukuran tinggi badan, berat badan, tingkat aktifitas normal dan kesehatan secara umum adalah 120/80 mmHG. Dalam aktivitas sehari-hari, tekanan darah normalnya adalah dengan nilai angka kisaran stabil. Tetapi secara umum, angka pemeriksaan tekanan darah menurun saat tidur dan meningkat diwaktu beraktifitas atau berolahraga.Bila seseorang mengalami tekanan darah tinggi dan tidak mendapatkan pengobatan dan pengontrolan secara teratur (rutin), maka hal ini dapat membawa si penderita kedalam kasus-kasus serius bahkan bisa menyebabkan kematian. Tekanan darah tinggi yang terus menerus menyebabkan jantung seseorang bekerja extra keras, akhirnya kondisi ini berakibat terjadinya kerusakan pada pembuluh darah jantung, ginjal, otak dan mata. Penyakit hypertensi ini merupakan penyebab umum terjadinya stroke dan serangan jantung.Penyakit darah tinggi atau Hipertensi dikenal dengan 2 type klasifikasi diantaranya :

Hipertensi Primary adalah suatu kondisi dimana terjadinya tekanan darah tinggi sebagai akibat dampak dari gaya hidup seseorang dan faktor lingkungan. Seseorang yang pola makannya tidak terkontrol dan mengakibatkan kelebihan berat badan atau bahkan obesitas, merupakan pencetus awal untuk terkena penyakit tekanan darah tinggi. Begitu pula sesorang yang berada dalam lingkungan atau kondisi stressor tinggi sangat mungkin terkena penyakit tekanan darah tinggi, termasuk orang-orang yang kurang olahraga pun bisa mengalami tekanan darah tinggi.

Hipertensi Secondary adalah suatu kondisi dimana terjadinya peningkatan tekanan darah tinggi sebagai akibat seseorang mengalami/menderita penyakit lainnya seperti gagal jantung, gagal ginjal, atau kerusakan sistem hormon tubuh. Sedangkan pada Ibu hamil, tekanan darah secara umum meningkat saat kehamilan berusia 20 minggu. Terutama pada wanita yang berat badannya di atas normal atau gemuk (gendut).

Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala; meskipun secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan dengan tekanan darah tinggi (padahal sesungguhnya tidak). Gejala yang dimaksud adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan dan kelelahan, yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi, maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang normal.
Gejala Hipertensi :

- sakit kepala
- kelelahan
- mual
- muntah
- sesak nafas
- gelisah
- pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal.
Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopati hipertensif, yang memerlukan penanganan segera.

Beberapa penyebab terjadinya hipertensi sekunder:

  1. Penyakit Ginjal
    Stenosis arteri renalis
    Pielonefritis
    Glomerulonefritis
    Tumor-tumor ginjal
    Penyakit ginjal polikista (biasanya diturunkan)
    Trauma pada ginjal (luka yang mengenai ginjal)
    Terapi penyinaran yang mengenai ginjal

  2. Kelainan Hormonal
    Hiperaldosteronisme
    Sindroma Cushing
    Feokromositoma

  3. Obat-obatan
    Pil KB
    Kortikosteroid
    Siklosporin
    Eritropoietin
    Kokain
    Penyalahgunaan alkohol
    Kayu manis (dalam jumlah sangat besar)

  4. Penyebab Lainnya
    Koartasio aorta
    Preeklamsi pada kehamilan
    Porfiria intermiten akut
    Keracunan timbal akut.

Diet Penyakit Darah Tinggi (Hipertensi)

Kandungan garam (Sodium/Natrium)Seseorang yang mengidap penyakit darah tinggi sebaiknya mengontrol diri dalam mengkonsumsi asin-asinan garam, ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk pengontrolan diet sodium/natrium ini

- Jangan meletakkan garam diatas meja makan

- Pilih jumlah kandungan sodium rendah saat membeli makan

- Batasi konsumsi daging dan keju

- Hindari cemilan yang asin-asin

- Kurangi pemakaian saos yang umumnya memiliki kandungan sodium

Kandungan Potasium/KaliumSuplements potasium 2-4 gram perhari dapat membantu penurunan tekanan darah, Potasium umumnya bayak didapati pada beberapa buah-buahan dan sayuran. Buah dan sayuran yang mengandung potasium dan baik untuk di konsumsi penderita tekanan darah tinggi antara lain semangka, alpukat, melon, buah pare, labu siam, bligo, labu parang/labu, mentimun, lidah buaya, seledri, bawang dan bawang putih. Selain itu, makanan yang mengandung unsur omega-3 sagat dikenal efektif dalam membantu penurunan tekanan darah (hipertensi).Pengobatan hipertensi biasanya dikombinasikan dengan beberapa obat;- Diuretic {Tablet Hydrochlorothiazide (HCT), Lasix (Furosemide)}. Merupakan golongan obat hipertensi dengan proses pengeluaran cairan tubuh via urine. Tetapi karena potasium berkemungkinan terbuang dalam cairan urine, maka pengontrolan konsumsi potasium harus dilakukan.- Beta-blockers {Atenolol (Tenorim), Capoten (Captopril)}. Merupakan obat yang dipakai dalam upaya pengontrolan tekanan darah melalui proses memperlambat kerja jantung dan memperlebar (vasodilatasi) pembuluh darah.- Calcium channel blockers {Norvasc (amlopidine), Angiotensinconverting enzyme (ACE)}. Merupakan salah satu obat yang biasa dipakai dalam pengontrolan darah tinggi atau Hipertensi melalui proses rileksasi pembuluh darah yang juga memperlebar pembuluh darah.

Sumber: blogblog.com

Jumat, 28 Januari 2011

penyakit kencing manis (diabetes)


Penyakit ini telah lama diketahui manusia.
Penyakit kencing manis tidak seharusnya menjadi satu penghalang kepada kehidupan yang biasa. Dengan bertambahnya pengetahuan berkenaan penyakit kencing manis dan penghasilan obat-obat untuk penyakit ini, tidak ada sebab mengapa anda tidak boleh hidup seperti manusia biasa
Penyakit kencing manis adalah satu keadaan di mana terdapat kadar gula yang berlebihan dalam peredaran darah. Ini terjadi kerana badan kekurangan sesuatu hormon yang dipanggil insulin yang diperlukan untuk menukar gula kepada tenaga dalam badan kita. Insulin adalah sejenis hormon yang dihasilkan oleh organ bernama pancreas yang terletak dibawah perut. Badan kita mengeluarkan tenaga untuk menjalankan tugas harian daripada makanan. Dalam perut, makanan berkanji dan bergula yang dipanggil makanan karbohidrat ditukar kepada bahan gula yang dipanggil glukos dan masuk ke dalam saluran darah di mana ia akan digunakan oleh badan untuk menghasilkan tenaga. Glukosa adalah puncak utama yang memberi tenaga.
Dalam keadaan biasa, insulin membantu gula (glukosa) dalam darah untuk memasuki sel-sel badan untuk ditukarkan kepada tenaga. Bagi orang yang mengidap penyakit kencing manis, organ pancreas tidak dapat menghasilkan hormon insulin dengan secukupnya atau insulin yang dikeluarkan tidak dapat bertindak seperti biasa. Akibatnya, glukos atau gula tidak dapat memasuki sel-sel badan. Kadar gula dalam peredaran darah menjadi tinggi. Gula yang berlebihan ini akan disingkirkan oleh badan melalui air kencing. Inilah sebabnya, penyakit ini dikenali sebagai penyakit kencing manis. Tanpa insulin, sel-sel badan tidak menerima bekalan glukos, walaupun kadarnya amat tinggi dalam peredaran darah. Ini menyebabkan badan akan kekurangan tenaga.




Secara umum, penyakit kencing manis dapat digolongkan sebagai:
Diabetes jenis pertama (I) juga dikenali sebagai diabetes bersandar insulin (IDDM - 'Insulin Dependent Diabetes Mellitus') atau diabetes awal remaja. Diabetes jenis I dicirikan dengan kegagalan penghasilan
insulin oleh kelenjar pankreas. Biasanya, penghidap diabetes jenis pertama mula mendapat simtom penyakit semasa kanak-kanak atau remaja. Disebabkan oleh kegagalan penghasilan insulin semula jadi oleh badan, pesakit memerlukan suntikan insulin dari luar untuk pengawalan tahap glukosa darah.
Diabetes jenis kedua (II) boleh disebabkan oleh
kerintangan insulin (penurunan sensitiviti tisu badan terhadap insulin) dan/atau penghasilan insulin yang berkurangan. Diabetes jenis II, oleh kerana masih mempunyai sedikit sebanyak insulin dari pankreas, boleh dikawal secara pemantauan pangambilan makanan, pengurangan berat badan, bersenam, dan pengambilan ubat secara makan/suapan ( suntikan insulin diperlukan dalam keadaan tertentu sekiranya pengambilan ubat secara makan kurang berkesan atau memberi kesan samping serius kepada pesakit).

Pengidap kencing manis

Mereka yang datang daripada keluarga atau keturunan di mana terdapat ahli-ahli yang mengidap penyakit kencing manis sudah meningkat umur (40 tahun ke atas) mempunyai berat badan berlebihan atau gemuk mempunyai risiko yang lebih untuk mendapat kencing manis

Pil
Obat ini membantu badan menggunakan gula dengan sempurna dan dengan itu dapat mengawal penyakit ini.
Ada pula pesakit-pesakit yang memerlukan suntukan insulin sementara pesakit-pesakit lain pula boleh mengawal penyakit mereka dengan memakan pil. Doktor anda, setelah menjalankan pemeriksaan terhadapa anda, akan menentukan samaada anda memerlukan suntikan insulin atau pil dalam rawatan anda. Kes penyakit kencing manis anda mungkin tidak sempurna dengan kes orang lain dan oleh itu rawatan yang ditentukan oleh doktor anda mungkin tidak serupa dengan rawatan untukpesakit lain. Doktor akan menentukan rawatan mengikkut keadaan penyakit seseorang.


ciri-ciri penderita :

Kerap membuang air kencing
Sentiasa berasa dahaga
Selera makan meningkat
Letih
Hilang berat badan
Jangkitan kulit yang kerap, misalnya jangkitan kulat pada kawasan kemaluan
Luka yang lambat sembuh
Kadang-kadang penglihatan menjadi kabur

Panduan makanan penderita diabetes :
Makanan dilarang :
  1. Macam2 Gula
  2. Coklat
  3. Madu
  4. Sirup
  5. Icecream
  6. Biskuit-biskuit yang manis
  7. Susu pekat
  8. Minuman ringan

Makanan yang perlu dikurangi

  1. Nasi
  2. Roti
  3. Macam Ubi
  4. Jus alpukat
  5. Kelapa
  6. Daging kambing
  7. Buah-buahan jeruk


Makanan yang boleh dimakan dengan bebas

  1. Serbuk lada
  2. Rempah-rempah
  3. Serbuk kari
  4. air,kopi,jus tomato dan limau, sup cair
  5. Sayur-sayuran – kacang panjang, kobis, bawang, timun, lobak merah, kangkong, sawi,cendawan, bayam,tomato,bunga kobis, kacang bendi,terung, ketela

langkah-langkah menjaga diri :

  1. Selalu menjaga kebersihan diri
  2. Tiap-tiap hari, cucikan kaki dan jari-jari kaki dengan menggunakan sabun dan air,keringkan kaki dan sapukan bedak
  3. Mandilah selalu
  4. Sapukan bedak di bagian-bagian kulit yang berpeluh berlebihan
  5. Jaga kebersihan gigi
  6. Menjauhkan diri dari kecederaan
  7. Jangan berjalan tanpa kasut atau selipar
  8. Berhati-hatilah semasa memotong kuku jari dan jari kaki
  9. Bersih dan balutkan mana-mana luka yang ada
  10. Berhati-hati semasa bercukur

Akibat buruk penyakit diabetes :

Dengan berjalannya waktu, diabetis dapat menjurus pada kebutaan, gagal ginjal, dan kerusakan syaraf. Tipe-tipe kerusakan ini adalah akibat kerusakan dari pembuluh-pembuluh kecil, dirujuk sebagai penyakit mikrovaskuler (microvascular disease). Diabetis juga adalah suatu faktor penting dalam mempercepat pengerasan dan penyempitan dari arteri-arteri (atherosclerosis), menjurus pada strokes, penyakit jantung koroner, dan penyakit-penyakit pembuluh darah besar lainnya. Ini dirujuk sebagai penyakit makrovaskuler (macrovascular disease). Diabetis mempengaruhi hampir 17 juta orang (kira-kira 8% dari populasi) di Amerika. Sebagai tambahan, suatu tambahan yang diperkirakan dari 12 juta orang di Amerika mempunyai diabetis dan bahkan tidak mengetahuinya. Dari suatu perspektif ekonomi, biaya total per tahun dari diabetis pada tahun 1997 diestimasikan sebesar 98 milyar dolar di Amerika. Biaya per kapita berasal dari pada tahun 1997 berjumlah $10,071.00; sedangkan biaya-biaya kesehatan untuk orang-orang tanpa diabetis sebesar $2,699.00 per kapita. Selama tahun yang sama ini, 13.9 juta hari opname di rumah sakit dihubungkan pada diabetis, dimana 30.3 juta kunjungan ke dokter berhubungan dengan diabetis. Ingat, angka-angka ini merefleksikan hanya populasi di Amerika . Seluruh dunia, statistiknya mengejutkan.

Diabetes adalah penyebab utama kematian yang ketiga di Amerika setelah penyakit jantung dan kanker.

penyakit musim hujan ....(tipes)



Pada saat musim hujan seperti sekarang ini. Selain banyak bakteri yang berkembang biak seringkali perilaku hidup kita belum sehat.Contohnya kita jajan dipinggir jalan yang sudah tentu banyak debu yang menempel di jajanan tersebut.

Makan bakso, saos satu botol kita habiskan sendiri….(mentang-mentang gratis).

Namun perilaku hidup kita inilah yang banyak mendatangkan penyakit, salah satunya adalah tipes. Penyakit tipes disebabkan oleh Bakteri Salomenella Typhosa

Kuman ini lebih banyak menular lewat makanan dan minuman, tinja dan air seni yang dibawa oleh lalat.

Gejala penyakit tipes :

  • Anoreksia (nggak nafsu makan, bukan karena makanannya ga enak lho..)

  • Rasa malas

  • Sakit kepala bagian depan

  • Nyeri otot

  • Lidah kotor

  • Gangguan perut (perut meragam dan sakit)
Minggu Pertama (awal terinfeksi)
Setelah melewati masa inkubasi 10-14 hari, gejala penyakit itu pada awalnya sama dengan penyakit infeksi akut yang lain, seperti demam tinggi yang berpanjangan yaitu setinggi 39ºc hingga 40ºc, sakit kepala, pusing, pegal-pegal, anoreksia, mual, muntah, batuk, dengan nadi antara 80-100 kali permenit, denyut lemah, pernapasan semakin cepat dengan gambaran bronkitis kataral, perut kembung dan merasa tak enak,sedangkan diare dan sembelit silih berganti.
Pada akhir minggu pertama,diare lebih sering terjadi. Khas lidah pada penderita adalah kotor di tengah, tepi dan ujung merah serta bergetar atau tremor. Episteksis dapat dialami oleh penderita sedangkan tenggorokan terasa kering dan beradang. Jika penderita ke dokter pada periode tersebut, akan menemukan demam dengan gejala-gejala di atas yang bisa saja terjadi pada penyakit-penyakit lain juga.
Ruam kulit (rash) umumnya terjadi pada hari ketujuh dan terbatas pada abdomen disalah satu sisi dan tidak merata, bercak-bercak ros (roseola) berlangsung 3-5 hari, kemudian hilang dengan sempurna. Roseola terjadi terutama pada penderita golongan kulit putih yaitu berupa makula merah tua ukuran 2-4 mm, berkelompok, timbul paling sering pada kulit perut, lengan atas atau dada bagian bawah, kelihatan memucat bila ditekan. Pada infeksi yang berat, purpura kulit yang difus dapat dijumpai. Limpa menjadi teraba dan abdomen mengalami distensi.



Minggu Kedua
Jika pada minggu pertama, suhu tubuh berangsur-angsur meningkat setiap hari, yang biasanya menurun pada pagi hari kemudian meningkat pada sore atau malam hari. Karena itu, pada minggu kedua suhu tubuh penderita terus menerus dalam keadaan tinggi (demam). Suhu badan yang tinggi, dengan penurunan sedikit pada pagi hari berlangsung. Terjadi perlambatan relatif nadi penderita. Yang semestinya nadi meningkat bersama dengan peningkatan suhu, saat ini relatif nadi lebih lambat dibandingkan peningkatan suhu tubuh.
Gejala toksemia (ketika kuman sudah masuhk aliran darah) semakin berat yang ditandai dengan keadaan penderita yang mengalami delirium. Gangguan pendengaran umumnya terjadi. Lidah tampak kering,merah mengkilat. Nadi semakin cepat sedangkan tekanan darah menurun, sedangkan diare menjadi lebih sering yang kadang-kadang berwarna gelap akibat terjadi perdarahan. Pembesaran hati dan limpa. Perut kembung dan sering berbunyi. Gangguan kesadaran. Mengantuk terus menerus, mulai kacau jika berkomunikasi dan lain-lain.


Minggu Ketiga
Suhu tubuh berangsung-angsur turun dan normal kembali di akhir minggu. Hal itu jika terjadi tanpa komplikasi atau berhasil diobati. Bila keadaan membaik, gejala-gejala akan berkurang dan temperatur mulai turun. Meskipun demikian justru pada saat ini komplikasi perdarahan dan perforasi cenderung untuk terjadi, akibat lepasnya kerak dari ulkus. Sebaliknya jika keadaan makin memburuk, dimana toksemia memberat dengan terjadinya tanda-tanda khas berupa delirium atau stupor,otot-otot bergerak terus, inkontinensia alvi dan inkontinensia urin.
Meteorisme dan timpani masih terjadi, juga tekanan abdomen sangat meningkat diikuti dengan nyeri perut. Penderita kemudian mengalami kolaps. Jika denyut nadi sangat meningkat disertai oleh peritonitis lokal maupun umum, maka hal ini menunjukkan telah terjadinya perforasi usus sedangkan keringat dingin,gelisah,sukar bernapas dan kolaps dari nadi yang teraba denyutnya memberi gambaran adanya perdarahan. Degenerasi miokardial toksik merupakan penyebab umum dari terjadinya kematian penderita demam tifoid pada minggu ketiga.


Minggu Keempat
Merupakan stadium penyembuhan meskipun pada awal minggu ini dapat dijumpai adanya pneumonia lobar atau tromboflebitis vena femoralis.


Komplikasi jika tidak ditangani segera

Komplikasi Intestinal

  1. Pendarahan usus

  2. Perforasi usus

  3. Ileus paralitik

Komplikasi Ekstra -IntestinalKomplikasi Kardiovaskuler :

  1. kegagalan sirkulasi perifer (renjatanseptik),miokarditis,trombosis dan tromboflebitis

  2. Komplikasi darah : anemia hemolitik ,trombositopenia, dan /atau Disseminated

  3. Intravascular Coagulation (DIC) dan Sindrom uremia hemolitik

  4. Komplikasi paru : Pneumonia,empiema,dan pleuritis

  5. Komplikasi hepar dan kandung empedu : hepatitis dan kolesistitis

  6. Komplikasi ginjal : glomerulonefritis,pielonefritis, dan perinefritis

  7. Komplikasi tulang : osteomielitis,periostitis,spondilitisdan Artritis

  8. Komplikasi Neuropsikiatrik : Delirium, meningismus, meningitis, polineuritisperifer, sindrom guillain-barre, psikosis dan sindrom katatonia

Adapun cara mencegah penyakit tipus secara sederhana adalah :

  1. memperhatikan lingkungan sekitar kita.

  2. menghindari mengkonsumsi jajanan di pinggir jalan serta jika mengkonsumsi telur sebaiknya telur yang benar-benar matang.

  3. Sebaiknya melakukan imunisasi tipes untuk meningkatkan daya tahan tubuh anda terhadap penyakit tipes.

  4. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan istirahat yang cukup (7-8 jam/sehari)

  5. olahraga teratur 3-4 kali dalam seminggu selama 1 jam.

  6. Jika anda pernah mengalami penyakit ini sebaiknya jangan melakukan pekerjaan yang sangat melelahkan sebab akan mudah kambuh jika dibandingkan dengan orang yang belum pernah terkena penyakit tipes

  7. Hindari makanan yang tidak higienis

  8. Mencuci tangan sebelum makan.Lebih lanjut tentang: Cara Mencegah Penyakit Tipes

Selasa, 25 Januari 2011

Insomnia BUKAN Merupakan Penyakit . . .


Insomnia atau kelainan sulit tidur .Bukan merupakan penyakit melainkan Insomnia merupakan suatu gejala yang memiliki berbagai penyebab, seperti kelainan emosional,kelainan fisik dan pemakaian obat-obatan.
Penderita mengalami kesulitan untuk tertidur atau sering terjaga di malam hari dan sepanjang hari akan merasakan kelelahan.
Sebenarnya tiap orang bisa jadi berbeda kebutuhan tidurnya dan seringkali orang dengan usia yang berbeda membutuhkan lama tidur yang berbeda pula. Bayi membutuhkan waktu tidur sekitar 17 jam, sedangkan anak yang lebih besar membutuhkan waktu tidur sebanyak 10 jam. Untuk orang dewasa kebanyakan membutuhkan waktu tidur 7-8 jam.

Penyebab-penyebab terjadinya Insomnia :
  • Stres di rumah atau tempat kerja
  • Perubahan pola hidup
  • Lingkungan yang ramai
  • Penyakit yang menyebabkan nyeri, sesak nafas atau sering buang air kecil
  • Pertambahan usia
  • Cemas dan depresi
  • Tegang
  • Pengaruh dari obat-obatan tertentu seperti obat asma, vertigo ataupun depresi
  • Jet lag
Insomnia juga dapat dibedakan yaitu :
-Insomnia sementara biasanya terjadi hanya beberapa malam
-Insomnia jangka pendek berlangsung > dari 2-3 malam tetapi terjadinya kurang dari 3 minggu.
-Insomnia jangka panjang dapat berlangsung hampir tiap malam dan terjadi > 3 minggu.

Ada 2 tipe susah tidur atau insomnia, yaitu :

* Insomnia Primer
Insomnia primer ini mempunyai faktor penyebab yang jelas. insomnia atau susah tidur ini dapat mempengaruhi sekitar 3 dari 10 orang yang menderita insomnia. Pola tidur, kebiasaan sebelum tidur dan lingkungan tempat tidur seringkali menjadi penyebab dari jenis insomnia primer ini.

* Insomnia Sekunder
Insomnia sekunder biasanya terjadi akibat efek dari hal lain, misalnya kondisi medis. Masalah psikologi seperti perasaan bersedih, depresi dan dementia dapat menyebabkan terjadinya insomnia sekunder ini pada 5 dari 10 orang. Selain itu masalah fisik seperti penyakit arthritis, diabetes dan rasa nyeri juga dapat menyebabkan terjadinya insomnia sekunder ini dan biasanya mempengaruhi 1 dari 10 orang yang menderita insomnia atau susah tidur. Insomnia sekunder juga dapat disebabkan oleh efek samping dari obat-obatan yang diminum untuk suatu penyakit tertentu, penggunaan obat-obatan yang terlarang ataupun penyalahgunaan alkohol. Faktor ini dapat mempengaruhi 1-2 dari 10 orang yang menderita insomnia.

Gejala yang dialami waktu siang hari adalah:
  • Mengantuk
  • Resah
  • Sulit berkonsentrasI
  • Sulit mengingat
  • Gampang tersinggung

Cara mengatasinya :

1. tidurlah hanya sebanyak yang diperlukan untuk istirahat, atau untuk menyegarkan badan kembali pada saat bangun tidur.
2. Miliki jadwal tidur yang reguler dan rasional
3. Jangan bekerja saat hendak tidur
4. Buat udara kamar tidur segar dengan ventilasi yang baik.
5. Kurangi suara yang tidak menyenangkan, kurangi cahaya yang tidak diperlukan.
6. Jangan tidur pada saat kondisi sedang lapar, hal ini dapat membuat terbangun nantinya hanya karena ingin mencari makanan.
7. Hindari minuman yang mengandung kafein, seperti pada kopi, cola, teh dan coklat.
8. Percayakanlah waktu bangun pada alarm jam.Dengan sering melihat jam dikamar akan mempengaruhi reaksi emosi.
9. Olah raga ringan 6 jam sebelum tidur. Olah raga aerobik selama 20 menit dapat meningkatkan suhu dan metabolisme badan dan akan menurun kembali sekitar 6 jam kemudian. Penurunan metabolisme dan suhu badan dapat memungkinkan tidur nyenyak.
10.Hilangkan segala kecemasan, pikiran tentang rencana besok, pikiran tentang tugas yang belum selesai.

Pengobatan insomnia biasanya dimulai dengan:

  • Menghilangkan kebiasaan (pindah tempat tidur, memakai tempat tidur hanya untuk tidur, dll).
  • Jika tidak berhasil dapat diberikan obat golongan hipnotik (harus konsultasi dengan psikiater)

Hipersomnia ini bermanifestasi sebagai jumlah tidur yang berlebihan dan selalu mengantuk di siang hari. Gangguan ini dikenal sebagai narkolepsi, yaitu pasien tidak dapat menghindari keinginan untuk tidur. Dapat terjadi pada setiap usia, tapi paling sering pada awal remaja atau dewasa muda. Narkolepsi cukup berbahaya karena sering menyebabkan kecelakaan kendaraan bermotor dan industri.

  • Terapi dianjurkan adalah memaksakan diri untuk tidur (walau sebentar) di siang hari sampai gejala hilang.
  • Jika tidak sembuh, dapat dibantu dengan obat (harus konsultasi ke psikiater).

Parasomnia merupakan fenomena gangguan tidur yang tidak umum dan tak diinginkan, yang tampak secara tiba-tiba selama tidur atau yang terjadi pada ambang terjaga dan tidur. Sering muncul dalam bentuk mimpi buruk yang ditandai mimpi lama dan menakutkan.

Penggunaan obat tidur untuk mengobati insomnia di masyarakat menimbulkan pertanyaan. Seberapa amankah penggunaannya? Obat tidur untuk orang yang mengalami gangguan tidur seperti insomnia umumnya merupakan obat anti depresan, sedative-hipnotik, dan obat anti alergi yang memang memiliki efek kantuk yang dimaksudkan supaya penggunanya dapat beristirahat.

Obat tidur memiliki efek samping antara lain :

  • Timbulnya perasaan melayang.
  • Gangguan pencernaan seperti sembelit, diare, mual, dan muntah
  • Rasa kantuk berkelanjutan di pagi hari setelah meminum obat tidur
  • Gairah seks menurun
  • Amnesia sesaat
  • Tekanan darah yang menurun
  • Pandangan kabur
  • Kebiasaan tidur yang tidak normal seperti berjalan saat tidur
  • Bisa menyebabkan kecanduan resistensi (kebal) pasien terhadap obat bila digunakan jangka panjang, karena pasien akan membutuhkan dosis yang semakin besar untuk bisa tidur.

Pasien dengan gangguan jantung, tekanan darah rendah, glaukoma, dan gangguan fungsi hati, ibu hamil dan menyusui harus ekstra hati-hati terhadap obat ini. Penggunaan obat insomnia sebaiknya hanya untuk pengobatan sementara saja untuk insomnia jangka pendek. Insomnia bisa jadi merupakan gejala dari masalah lain seperti stress dan depresi, sehingga terapi psikologis akan lebih tepat untuk menangani insomnia.